ABSTRAK

Pasca peristiwa 9/11, agama menjadi salah satu isu baru dalam hubungan internasional khususnya dalam tataran praktis. Dalam perkembangannya agama dijadikan sebagai salah satu instrumen dalam praktek diplomasi. Bentuk implementasi dari diplomasi agama adalah interfaith dialogue yang menjunjung nilai-nilai universalitas agama tentang perdamaian. Indonesia memanfaatkan interfaith dialogue sebagai fitur diplomasinya. Hal ini dilakukan karena mispersepsi dari komunitas internasional terhadap agama Islam yang ajarannya dijadikan justifikasi atas beberapa aksi terorisme, sehingga Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk mayoritas penduduk Muslim merasa berkepentingan untuk melakukan respon terhadap pandangan komunitas internasional tersebut. ASEM menjadi salah satu forum yang dimanfaatkan Indonesia untuk berdiplomasi khususnya melalui interfaith dialogue dalam membangun interfaith harmony yang merupakan manifestasi dari politik luar negeri Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif dalam menggambarkan diplomasi Indonesia dalam membangun interfaith harmony melalui ASEM Interfaith Dialogue pada tahun 2004-2009. Diplomasi melalui interfaith dialogue dilakukan Indonesia dalam berbagai forum salah satunya melalui ASEM sebagai forum mulltilateral yang beranggotakan negara-negara Asia dan Eropa. Setiap penyelenggaraannya, Indonesia memiliki peran yang siginifikan baik sebagai host maupun sebagai co-sponsor dengan agenda-agenda yang relevan dan konsisten diejawantahkan dalam penyelenggaraan ASEM Interfaith Dialogue di Indonesia, Siprus, Tiongkok, Belanda dan Korea Selatan.

Kata kunci : Diplomasi, Indonesia, Interfaith, dialogue Interfaith harmony, ASEM,