ABSTRAK

CV. Kawani adalah salah satu perusahaan yang berada di Lingkungan Industri Kecil (LIK) dibawah naungan departemen perindustrian yang bergerak dalam bidang industri manufaktur logam dengan fasilitas produksi mulai dari proses pembentukan sampai kepada produk akhir. Salah satu hal yang paling mendukung terhadap kelancaran kegiatan produksi adalah kesiapan mesin dan peralatan produksi dalam melaksanakan proses produksi. Atas dasar tersebut diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik guna meningkatkan produktivitas. CV. Kawani saat ini mengalami kendala pada bagian produksi, yaitu sering terjadi kerusakan mesin akibat kurangnya tindakan perawatan terhadap mesin-mesin yang ada di perusahaan, khususnya mesin milling dan bubut yang mengalami kerusakan sebanyak 73 kali dalam waktu satu tahun, sehingga menghambat proses produksi. Sistem perawatan yang diterapkan perusahaan saat ini masih bersifat corrective maintenance dimana perawatan dilakukan setelah komponen mengalami kerusakan. Kerusakan mesin terjadi sebelum interval waktu perawatan yang telah ditentukan, yang menyebabkan adanya downtime yang tinggi sehingga proses produksi berhenti. Akibatnya ada biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperbaiki dan mengganti komponen atau mesin yang rusak. Didapatkan 5 komponen kritis diantaranya: sprocet gear, gearbox, pully gearbox, v-belt, dan mata pisau. Berhentinya proses produksi di CV. Kawani terjadi karena lamanya waktu perbaikan mesin yang rusak sehingga perusahaan tidak dapat mencapai target produksinya. Dengan melihat kenyataan pentingnya kegiatan perawatan, penelitian ini mencoba untuk mengemukakan perencanaan penjadwalan penggantian preventive yang dapat mengurangi downtime mesin saat produksi berjalan karena adanya jadwal perawatan yang teratur terhadap mesin dan peralatan produksi serta menurunkan biaya kerugian produksi. Dengan membandingkan metode age replacement dan block replacement diharapkan dapat meminimalkan waktu kerusakan serta meminimasi biaya perawatan. Model perawatan preventive dihitung dengan pertimbangan biaya penggantian terkecil yaitu berdasarkan total biaya komponen per satuan waktu.
Kemudian dari hasil model perawatan ini, perawatan penggantian komponen akan dikelompokkan berdasarkan jenis perawatannya yaitu single replacement dan group replacement. Metoda terpilih menggunakan Age replacement dengan hasil perhitungan preventive maintenance untuk 5 komponen kritis dengan pengelompokan single replacement untuk komponen sprocet gear, pully gear dan mata pisau serta group replacement untuk komponen vbelt dan gear box, maka diperoleh jadwal penggantian untuk interval waktu 1 tahun sebanyak 16 kali penggantian, diperoleh biaya penggantian Rp 10.741.149. Artinya, biaya ini lebih kecil jika dibandingkan dengan sistem corrective maintenance yang selama ini diterapkan oleh perusahaan Rp 22.050.000. Sistem perawatan pencegahan terpilih dengan ini memberikan penurunan biaya penggantian komponen sebesar Rp. 11.308.851 atau turun 48,6% jika dibandingkan dengan sistem corrective maintenance yang selama ini digunakan
perusahaan.

Kata kunci : Age Replacement, Block Replacment , Corrective Maintenance, Preventive Maintenance