ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan kepada lulusan mahasiswa yang mendapat predikat lulus dengan pujian tahun 2018, dalam rangka mengetahui bagaimana lulusan mahasiswa dihadapkan dengan kesulitan dan hambatan menjadi sebuah peluang. Sehingga peneliti memilih untuk melihat bagaimana gambaran Adversity Quotient pada lulusan mahasiswa yang mendapat predikat pujian. Adapun teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Adversity Quotient yang dikemukakan oleh Paul. G Stoltz (2000). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pendekatan deduktif, dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 125 lulusan mahasiswa, menggunakan teknik cluster sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Kuesioner Adversity Quotient yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Paul Stoltz (2000) dengan hasil uji validitas 0,447-0,737 dan realibilitas 0,880. Berdasarkan hasil penelitian kepada 125 responden didapatkan 79,2% lulusan mahasiswa termasuk dalam kategori AQ campers dan 20,8% kategori AQ climbers. Berkaitan dengan total skor AQ yang diperoleh skor rendah terbanyak
pada dimensi Control dan skor tinggi terbanyak pada dimensi Endurance. Hal ini menunjukan bahwa lulusan mahasiswa kurang mampu mengendalikan diri dari kesulitan, mereka merasa bahwa ketika mereka mengalami kesulitan itu hanya bersifat sementara, berdasarkan hasil penelitian, peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variable yang psikologis dan memperjelas faktor-faktor yang mempengaruhi Adversity Quotient. Selain itu, peneliti memberi saran kepada Lembaga UNJANI agar mengadakan sesuatu kegiatan sebagai fasilitas untuk meningkatkan Adversity Quotient.

Kata Kunci : Adversity Quotient, Mahasiswa, Predikat Lulus dengan Pujian