ABSTRAK

Neorealisme merupakan teori yang menjelaskan tentang pemimpin negara dalam menjalankan kebijakan luar negeri berdasarkan pada kepentingan nasional negara tersebut. Implementasi Indonesia – Australia Defence Strategic Dialogue (IADSD) XII pasca kasus penyadapan Australia terhadap Indonesia merupakan bentuk nyata dari neorealisme. Adanya kerjasama tersebut adalah untuk membentuk hubungan bilateral yang baik dan juga meminimalisir penyadapan terhadap Indonesia oleh Australia sebagaimana sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menggambarkan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Australia dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara dengan tujuan agar dapat saling membantu dalam bidang pertahanan untuk mencapai kepentingan nasional. Tujuan khusus penelitian ini lebih berfokus untuk menganalisa Implementasi Indonesia – Australia Defence Strategic Dialogue (IADSD) XII pasca kasus penyadapan Australia terhadap Indonesia (2014-2016), agar peneliti dapat mengetahui hasil implementasi kerjasama Pertahanan Indonesia dan Australia pasca kasus penyadapan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sedangkan tipe penelitiannya menggunakan deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan makna sebenarnya dari impementasi kerjasama pertahanan Indonesia dan Australia di IADSD pada tahun 2014-2016. Impelementasi tersebut dipaparkan secara sistematis dan faktual sesuai data yang dihasilkan pada saat penelitian.
Hasil penelitian akan dipaparkan mengenai impementasi Indonesia – Australia Defence Strategic Dialogue (IADSD) XII pasca Kasus Penyadapan Australia terhadap Indonesia. Impelementasi tersebut berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti.

Kata Kunci : neorealisme, kepentingan nasional, kerjasama, hubungan
bilateral