Perdarahan intraserebral adalah perdarahan yang terjadi pada parenkim otak. Perdarahan intraserebral merupakan jenis perdarahan intrakranial yang paling banyak menyebabkan kematian dan kecacatan akibat akumulasi darah di rongga intrakranial yang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial yang cepat. Namun demikian, dengan pemeriksaan Computed Tomography (CT) scan kepala dapat diketahui volume perdarahan pasien sehingga dapat segera dilakukan penanganan secara cepat dan tepat agar dapat menurunkan tingkat mortalitas pasien perdarahan intraserebral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan volume perdarahan berdasarkan CT scan dengan mortalitas pasien perdarahan intraserebral, menggunakan metode penelitian analitik cross sectional. Data diambil secara retrospektif menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien perdarahan intraserebral di Rumah Sakit Dustira periode Januari 2017–Desember 2018. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kemudian dilakukan analisis bivariabel dengan uji Fisher's Exact. Selama periode penelitian didapatkan 47 kasus yang memenuhi kriteria penelitian, paling banyak pada kelompok usia 60–74 tahun (40,4%) dan berjenis kelamin laki-laki (53,2%). Faktor risiko yang paling banyak ditemukan pada pasien perdarahan intraserebral adalah hipertensi (78,72%), diikuti dislipidemia (42,55%), diabetes melitus (38,30%), riwayat stroke sebelumnya (34,04%), kelainan jantung (25,53%), merokok (23,40%), dan obesitas (17,02%). Presentasi pasien perdarahan intraserebral yang meninggal adalah 36,2% dengan rata-rata volume perdarahannya adalah 42,99 cc ± 27,23 cc, sedangkan yang sembuh adalah 13,05 cc ± 9,94 cc. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara volume perdarahan dengan mortalitas pasien ( p = 0,001).


Kata kunci : CT scan, Mortalitas, Perdarahan intraserebral, Volume perdarahan