ABSTRAK
Bencana alam menjadi isu penting karena berhubungan dengan faktor keamanan manusia. Semakin tingginya kesadaran negara-negara akan ancaman bencana alam mendorong mereka untuk memperkuat kerjasama dalam penanggulangan bencana alam. Fakta ini dapat dilihat dari peningkatan kerjasama yang dilakukan negara anggota ASEAN dengan membentuk AHA Centre dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas negara ASEAN terhadap bencana. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran AHA Centre dalam upaya penanggulangan bencana di Filipina, mengingat negara tersebut dikategorikan sebagai negara paling rentan terhadap bencana kedua di dunia. Penelitian ini menggunakan pendekatan pluralisme, teori peran, konsep organisasi internasional, konsep human security dan konsep manajemen bencana. Selain itu penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan tipe deskriptif dengan menggunakan sumber data primer berupa hasil wawancara yang didukung oleh data sekunder berupa buku, dokumen, jurnal dan artikel yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran AHA Centre dalam menanggulangi bencana alam di Filipina adalah sebagai instrumen, arena dan aktor dengan merespon tujuh kejadian bencana selama tahun 2012-2015. Dalam upayanya tersebut, peran instrumen dijalankan AHA Centre melalui monitoring yang dilakukan berulang dengan memanfaatkan teknologi Disaster Monitoring and Response System (DMRS). Peran arena dilakukan dengan menjadikan AHA Centre sebagai coordinating agency baik sebelum maupun sesudah terjadinya bencana. Sedangkan peran aktor dilakukan melalui pemberian bantuan logistik dan support personel.