Salah satu sektor industri yang berkembang cukup pesat di dunia saat ini yaitu industri Petrokima yang memproduksi akrolein. Indonesia masih mengandalkan produk impor untuk mencukupi kebutuhan domestik dalam penggunaan akrolein tersebut. Hal ini dikarenakan sampai sekarang belum ada pabrik akrolein di Indonesia. Dengan situasi seperti ini, maka Indonesia harus mengimpor akrolein tersebut dari luar negeri seperti negara Amerika Serikat, Jerman Perancis atau Jepang. Dan mengingat di Indonesia, terkhusus PT. Chandra Asri telah memproduksi bahan baku berupa propilen dalam jumlah yang cukup besar sekitar 240.000 ton/tahun.Sehingga hal ini mendorong untuk dibuatnya suatu pra rancangan pabrik pembuatan akrolein dengan tujuan mengurangi kebutuhan impor akrolein. Akrolein diproduksi 25.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan di Cilegon, Banten dengan luas areal 18.118 m2, tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 175 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur dengan struktur organisasi sistem garis dan staf. Hasil analisa ekonomi Pabrik Pembuatan Akrolein ini adalah sebagai berikut :
 Total Modal Investasi : Rp 442.945.853.363,56,-
 Total Biaya Produksi : Rp 764.843.182.000,26,-
 Hasil Penjualan : Rp 939.710.125.489,-
 Laba Bersih : Rp 122.199.826.139,78,-
 Profit Margin (PM) : 18,50 %
 Break Even Point (BEP) : 57 %
 Return on Investment (ROI) : 27,58 %
 Pay Out Time (POT) : 3,62 tahun
 Return on Network (RON) : 45,97 %
 Internal Rate of Return (IRR) : 21,38 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan akrolein ini layak untuk didirikan.