Metanol merupakan senyawa alkohol paling sederhana, tidak berwarna, dan mudah terbakar. Metanol biasa digunakan sebagai bahan baku formaldehida, bahan baku pembuat dimetil eter, bahan baku asam asetat. Metanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar dan pelarut bahan-bahan organik. Seiring dengan pertumbuhan industri yang cepat, maka kebutuhan akan bahan baku dari industri tersebut pun akan besar. Kebutuhan akan metanol yang besar, namun tidak seiring dengan ketersediaannya didalam negeri mengakibatkan Indonesia masih impor metanol dari luar negeri. Hal ini yang menjadi salah satu faktor didirikannya pabrik metanol ini. Untuk memproduksi metanol, salah satu proses yang digunakan yaitu proses Lurgi. Dengan proses Lurgi ini, bahan baku yang digunakan yaitu gas sintesis (karbon monoksida dan hidrogen). Pra rancangan pabrik pembuatan metanol ini direncanakan akan berproduksi dengan kapasitas 198.000 ton/tahun. Bahan
baku yang akan digunakan dalam pabrik ini didapatkan dari PT. Pupuk Kujang. Proses Lurgi ini menggunakan tekanan dan suhu yang cukup tinggi dalam reaksinya. Reaksi yang terjadi adalah eksotermis dan berlangsung pada fasa gas. Dengan kondisi operasi pada temperatur 221oC dan
tekanan 86 bar di dalam reaktor jenis Packed Bed dan pemurnian dengan flash drum hingga mendapatkan kadar kemurnian metanol sebesar 99,85%. Proses pembuatan metanol dilengkapi dengan unit utilitas dan unit refrigerant yang berfungsi sebagai alat pendukung tambahan dalam pabrik. Unit utilitas pabrik meliputi sistem, sistem pengolahan air dan sistem penyedia listrik. Unit
refrigerant yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pendingin dari kondensor parsial.Pabrik metanol ini membutuhkan modal investasi sebesar Rp 390.886.893.387 dengan biaya produksi total sebesar Rp 1.728.221.449.06/tahun. Maka didapat hasil penjualan sebesar Rp 1.881.000.000.000/tahun. Analisa kelayakan ini memberikan hasil yaitu memiliki waktu pengembalian modal (Payback Period) selama 3,70 tahun. Dengan nilai Return on Investment (ROI) sebesar 23,40%, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 29,92% dan Break Even Point (BEP) sebesar 42%. Berdasarkan data-data analisa diatas dapat disimpulkan bahwa pabrik metanol ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.