enyawa organofluorin memiliki peran penting dalam bidang farmasi. Sekitar 20%
dari seluruh obat-obatan memiliki subtituen fluoroalkil salah satunya gugus
trifluorometil (CF3). Telah dilakukan penelitian mengenai sintesis senyawa 1,3-
dietil 2-trifluorometil propandioat. Senyawa tersebut diharapkan menjadi senyawa
pemula yang diperlukan untuk sintesis senyawa 2-fenil 1-(4-asam benzene sulfonat)
4-trifluorometil 3,5-pirazolidindion yang berpotensi sebagai inhibitor
siklooksigenase-2 (COX-2). Sintesis dilakukan dengan mereaksikan dietil malonat
sebagai senyawa awal, asam trifluoroasetat sebagai agen trifluorometilasi, perak
(II) karbonat sebagai katalis dan asetonitril sebagai pelarut. Senyawa hasil sintesis
direkristalisasi dan dipantau dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Kemudian
dikarakterisasi sifat fisikokimia meliputi organoleptis, uji kelarutan, uji titik leleh,
koefisien partisi, analisis spektrum uv, dan analisis spektrum inframerah. Dari hasil
penelitian, reaksi trifluorometilasi antara dietil malonat dan asam trifluoroasetat
dengan menggunakan pelarut asetonitril menghasilkan suatu senyawa yang murni
karena membentuk bercak tunggal dan titik leleh 125˚C - 126˚C. Senyawa tersebut
memiliki karakteristik berbentuk hablur berwarna putih kecoklatan berbau asam,
sangat mudah larut dalam air, koefisien partisi -0,0702, panjang gelombang
maksimum 268 nm, absortivitas molar 8,866 l/mol.cm dan diduga memiliki gugus
fungsi karbonil (C=O), eter (C-O), alkana (C-H), fluorometil (C-F). Berdasarkan
hasil karakterisasi, senyawa hasil sintesis diduga memiliki kesamaan gugus fungsi
dengan senyawa 1,3-dietil 2-trifluorometil propandioat.
Kata Kunci : Trifluorometilasi, Asam trifluoroasetat, Pirazolidindion, Asetonitril,
Sintesis dan karakterisasi.