Benzena merupakan cairan hidrokarbon aromatik yang mudah menguap, tidak berwarna mudah terbakar, dan memiliki bau khas yang berbeda. Dalam industri benzena digunakan sebagai suatu perantara bahan kimia untuk produksi senyawa industri yang penting, seperti styrene, fenol, sikloheksane, anilin, alkylbenzenes dan chlorobenzenes. Selain itu, benzena dapat digunakan sebagai komponen bensin motor. Pabrik benzena ini direncanakan akan memiliki kapasitas 300.000 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun.
Proses pembuatan benzena dapat dilakukan dengan berbagai macam proses, salah satunya adalah proses hidrodealkalisasi (HDA). Lokasi pendirian pabrik direncanakan di kawasan industri Cilegon provinsi Banten, karena berdekatan dengan pabrik penghasil hidrogen yaitu PT.Air Liquide yang merupakan bahan baku pembuatan benzena. Proses hidrodealkalisasi menjadi benzena pada perancangan pabrik ini meliputi berbagai tahap, yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap perubahan fasa, tahap reaksi, dan tahap pemurnian produk. Tahap reaksi merupakan tahap utama dari pembuatan benzena, dimana pada tahap ini pembuatan benzena berlangsung pada packed bed reactor dengan reaksi eksotermal. Reaksi berlangsung pada fasa gas, tekanan 25 bar, dan temperatur 600oC. Pabrik benzena ini dilengkapi dengan utilitas dan unit pengolahan limbah, yang berfungsi sebagai unit penunjang atau pendukung dalam sebuah pabrik. Unit pendukung proses yang terdapat pada pabrik benzena ini antara lain, unit penyediaan air, unit penyediaan steam, unit penyediaan listrik, dan unit penyediaan bahan bakar. Pengolahan limbah pada perancangan pabrik ini meliputi unit pengolahan limbah cair dan limbah padat. Pabrik benzena membutuhkan modal investasi sebesar Rp 624.892.646.183,38 dengan biaya produksi total sebesar Rp. 6.900.000.000.000,00/tahun. Maka didapat hasil penjualan sebesar Rp 2.208.000.000.000,00/tahun. Analisa kelayakan ini memberikan hasil waktu pengembalian modal (Payback Period) selama 2,69 tahun. Dengan nilai Return on Investment (ROI) sebesar 27,3%. Internal Rate of Return (IRR) sebesar 29,77% dan Break Even Point (BEP) sebesar 54%. Berdasarkan data-data analisa diatas dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian pabrik benzene menguntungkan dan layak untuk didirikan