Mesin frais merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk mengerjakan permukaan suatu benda kerja dengan menggunakan pahat frais. Setiap perkakas potong memiliki besar keausan dan umur yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya material perkakas potong, material benda kerja, parameter pemotongan dan cairan pendingin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kedalaman pemakanan serta kondisi pemotongan yaitu kering dan basah pada pengefraisan material AISI O1 yang dikeraskan ±58 HRC berdasarkan berbagai respon pemesinan yang meliputi keausan pahat, MRR, kekasaran permukaan dan bentuk geram dengan menggunakan pahat karbida berlapis. Parameter pemotongan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan variasi kedalaman pemakanan 0,15 mm, 0,2 mm dan 0,25 mm serta dua kondisi pemotongan yaitu kering dan basah. Sedangkan kecepatan potong 80 m/menit dan gerak makan 0,2 mm/gigi adalah tetap. Untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh kedalaman pemakanan digunakan ANOVA. Hasil eksperimen menunjukkan, keausan pahat, MRR, kekasaran permukaan menunjukkan perbedaan pada setiap level kedalaman pemakanan serta antara kondisi pemotongan kering dan basah. Namun hasil uji anova dinyatakan bahwa kedalaman pemakanan serta kondisi pemotongan yaitu kering dan basah tidak berpengaruh terhadap keausan pahat dan kekasaran permukaan. Sedangkan untuk MRR, dari hasil uji anova dinyatakan bahwa kedalaman pemakanan memberikan pengaruh terhadap MRR. Sementara bentuk geram yang dihasilkan dari kedua kondisi pemotongan adalah bentuk geram yang diharapkan.

Kata Kunci : Frais, Kedalaman Pemakanan, Keausan Pahat, AISI O1, dan ANOVA