PT. Prafir Jaya Abadi adalah perusahaan yang bekerjasama dengan PT.Pindad (Persero) yang bergerak di
bidang manufacture yang memproduksi alat pertahanan yaitu senjata serbu 2 ( SS2), diantara komponenkomponen SS2 terdapat komponen yang dapat menopang komponen lainnya yaitu Ekoran SS2 yang produksinya diserahkan kepada PT. Prafir Jaya Abadi. Hal pertama yang harus dilakukan untuk pembuatan Ekoran SS2 adalaha dengan melakukan pencekaman pada mesin CNC 1 untuk proses operasi 1 dan 2, set up terlebih dahulu untuk memastikan kelurusan pada benda kerja tersebut sekaligus menentukan titik nol (center) dari benda kerja yang akan di proses, setelah selesai dilakukan proses pada mesin CNC 1 lepas benda kerja dan pasangkan pada mesin CNC 2 untuk proses operasi 3 dan 4, set up terlebih dahulu untuk memastikan kelurusan pada benda kerja tersebut sekaligus menentukan titik nol (center) dari benda kerja yang akan di proses, setelah selesai dilakukan proses pada mesin CNC 2 lepas benda kerja dan pasangkan pada mesin CNC 3 untuk proses operasi 5 dan 6. Dari beberapa proses dalam pembuatan Ekoran SS2 PT.Prafir Jaya Abadi masih kesulitan dalam hal pengoperasian komponen Ekoran SS2 pada operasi 3 di mesin CNC 2, yaitu proses pada benda kerja dengan kemiringan 30 derajat, karena proses yang dilakukan masih memakai ragum untuk menjepit benda kerja, hal itu menyebabkan pengerjaan membutuhkan waktu yang sangat lama dan tenaga yang dikeluarkan oleh operator akan lebih banyak, karena pengerjaannya harus selalu di set up ulang setiap ganti benda kerja, selain itu dengan hanya menjempit memakai ragum, benda kerja akan rentan terlepas dan bergeser karena permukaan dari benda kerja yang tidak rata, sehingga menyebabkan terjadinya produk yang cacat. untuk mencegah hal tersebut maka perlu dirancang alat bantu pencekam berupa fixture. Dalam melakukan perancangan alat bantu fixture dilakukannya identifikasi kebutuhan, dengan membaginya dalam dua bagian yaitu kebutuhan sistem dan pengguna. Kebutuhan system dari alat bantu ini adalah dimensi alat bantu sesuai dengan spesifikasi produk serta Alat bantu yang mampu menahan pergerakan komponen Ekoran SS2 pada saat proses pemesinan. kebutuhan pengguna dari alat bantu ini adalah alat bantu yang aman serta memberikan kemudahan penggunaan bagi operator pada saat pemasangan dan pelepasan benda kerja. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Jig and Fixture ( Sudarso Kaderiwiryono, 1981 ). Dalam proses perancangan dengan metoda Jig and Fixture memiliki tahapan-tahapan yang harus dilalui, mulai dari pengujian semua informasi sampai dengan evaluasi desain. Metoda Jig and Fixture dipilih karena mampu merancang alat bantu dengan baik yaitu dengan pemilihan proses produksi yang baik dan meminimasi cost. Untuk memastikan alat bantu fixture ini dapat digunakan dengan baik maka dilakukan pengujian perhitungan tekanan serta tumpuan agar benda kerja yang dibuat tidak akan terlepas dari alat bantu tersebut, perhitungan tersebut manggunakan pembatasan rumus Euler dan perhitungan momen RA dan RB, hasil dari pembatasan rumus Euler adalah 3.837.585,32Newton yang akan dapat menahan benda kerja dengan kuat dan hasi dari perhitungan momen RA dan RB adalah 0.5 kgNewton yang dapat menumpu alat bantu dengan kuat. Hasil proses produksi setelah menggunakan alat bantu fixture menunjukan penurunan waktu proses yang signifikan dari semula 23 menit/unit menjadi 12 menit/unit. Hasil rancangan alat bantu fixture yang dibuat lebih efektif dan efisien, dari semula pengerjaan yang harus di set up setiap pergantian benda kerja menjadi hanya sekali set up yaitu pada awal pemasangan benda kerja saja.
Kata Kunci :Perancangan Alat Bantu, Metoda Jig and Fixture