Friction stir welding merupakan proses pengelasan yang dikembangkan sejak tahun 1991 yang hingga kini masih terus dikembangkan untuk menemukan parameter yang baik untuk dihasilkan sambungan las yang optimum sebagai alternatif daripada proses fusion welding yang masih terdapat kekurangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui salah satu parameter penting yaitu pengaruh dari kedalaman penetrasi pin dalam proses pengelasan double-sided friction stir welding pada pelat aluminium paduan 6061-T6 dengan tebal 6 mm terhadap sifat mekanik sambungan hasil lasan, di mana variasi kedalaman penetrasi pin yang dilakukan yaitu 55%, 60%, 70%, 80%, dan 90% dari tebal pelat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat cacat cavity yang tidak ditolelir berdasarkan standar AWS D17.3 akibat dari dari rotation speed yang rendah dan welding speed yang tinggi sehingga menyebabkan diskontinuitas hasil dari lasan, tetapi pengujian mekanik tetap dilakukan untuk memastikan kekuatan mekanik dengan cacat cavity terkecil dari spesimen R1 (55%) dan R4 (80%) yang dihasilkan sifat mekanik tertinggi pada spesimen R1 karena penetrasi tidak terlalu dalam menyebabkan kenaikan temperatur tidak terlalu tinggi sehingga pengkasaran butir dan larutnya presipitat tidak terlalu signifikan.