Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangatlah pesat, terutama dalam bidang teknologi elektronika. Hampir semua peralatan saat ini dikendalikan dengan komponen-komponen elektronika. Pada Budidaya jamur kondisi suhu dan kelembaban dalam ruangan budidaya jamur merupakan factor penting yang harus diperhatikan. Hal ini untuk menjamin jamur tumbuh secara optimal karena apabila suhu dan kelembaban ruangan jamur tidak sesuai dengan yang dibutuhkan jamur untuk berkembang, maka dipastikan pertumbuhan jamur akan terhambat bahkan jamur dapat mati. Oleh karena itu diperlukan sebuah alat yang dapatmemonitoring dan mengendalikan suhu dan kelembaban pada ruang budidaya jamur agar suhu dan kelembabannya terkontrol denganbaik. Sistemmonitoringdanpengendaliansuhudankelembabaninidibuatdalambentukprototyp emenggunakansensorDHT11dandikontrolsecaraotomatismenggunakan mikrokontroler NodeMCU dan data hasil pengukuran dapat di monitoring menggunakan aplikasi Thinger.io. Pada pengontrolan suhu dan kelembaban ini digunakan motorspraydan kipas untuk mempertahankan suhu dan kelembaban padarentangyangdiinginkan.Motorsprayakanhidupjikanilaisuhuberadadiatas 28°C dan kelembaban berada dibawah 60% sedangkan kipas akan hidup jika suhu berada dibawah 20°C atau nilai kelembaban berada diatas80%. Dari hasil pengujian dan analisis, rangkaian sudah bekerja seperti yang dirancang namun respon sensor terhadap perubahan nilai suhu maupun kelembaban masih lambat. Namun nilai hasil pembacaan sensor yang dibandingkan dengan alat pabrikan memiliki selisih yang tidak terlalu jauh. Untuk pembacaan nilai suhu memiliki selisih 2 3°C antara sensor DHT11 dan alat pabrikan. Sedangkan untuk pembacaan nilai kelembaban memiliki selisih 3-5%. Hal ini bisa saja di sebabkan karena sensor yang digunakan pada alat pabrikan berbeda dengan sensor yang digunakan padaprototypeyang dibuat sehingga hasil pembacaannyapun berbeda.