Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium sp
dan ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Permasalahan
yang dihadapi dewasa ini adalah meningkatnya resistensi Plasmodium terhadap
obat antimalaria, sehingga perlu dilakukan pengembangan obat baru sebagai
alternatif pengobatan malaria. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan
melakukan eksplorasi terhadap bahan alam tanaman di Indonesia. Salah satu
tanaman yang digunakan yaitu herba babadotan (Ageratum conyzoides L.). Herba
babadotan diekstraksi dengan cara refluks menggunakan pelarut etanol 70%.
Pengujian aktivitas antimalaria dilakukan terhadap mencit yang diinfeksi parasit
Plasmodium berghei ANKA. Mencit yang terinfeksi Plasmodium berghei
kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok kontrol diberikan
suspensi Na CMC 0,5%, kelompok pembanding diberikan suspensi klorokuin 20
mg/kg BB dan kelompok uji diberikan ekstrak etanol herba babadotan dosis 26,25
mg/kg BB, 52,5 mg/kg BB dan 105 mg/kg BB. Ekstrak etanol herba babadotan
diberikan secara per oral selama 7 hari. Parameter pengamatan meliputi persentase
parasitemia, persentase pertumbuhan parasit, dan persentase hambatan
pertumbuhan parasit. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program SPSS
versi 23. Ekstrak etanol herba babadotan (Ageratum conyzoides L.) dosis 52,5
mg/kg BB memiliki aktivitas antimalaria yang sangat baik dengan nilai persen
hambatan parasit sebesar 77,08%.
Kata kunci : Antimalaria, herba babadotan (Ageratum conyzoides L.), Plasmodium
berghei ANKA