Butyl methoxydibenzoylmethane atau yang biasa disebut avobenzone merupakan
senyawa aktif yang digunakan dalam sediaan tabir surya. Namun, paparan cahaya
matahari dapat menyebabkan penurunan efektivitas dan stabilitas dari
avobenzone. Sehingga avobenzone membutuhkan antioksidan untuk mencegah
terjadinya reaksi oksidasi yang menyebabkan menurunkan aktifitas avobenzone.
Salah satu antioksidan kuat yang berasal dari alam adalah ekstrak etanol kulit
rambutan rapiah (Nephelium Lappaceum L.) yang berperan sebagai fotoprotektor
dengan nilai IC50 sebesar 2,77μg/mL. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
pengaruh ekstrak etanol kulit rambutan rapiah dengan konsentrasi 1IC50, 10IC50
dan 100IC50 terhadap kestabilan sediaan krim tabir surya yang mengandung
avobenzone. Evaluasi stabilitas fisika dilakukan selama 28 hari meliputi
organoleptis, homogenitas, viskositas dan sifat alir, tipe krim, pH, dan daya
tercuci krim. Evaluasi efektivitas sediaan krim tabir surya meliputi SPF (Sun
Protecting Factor. Ekstrak etanol kulit rambutan rapiah dapat meningkatkan
kestabilan dan meningkatkan SPF dalam formula krim tabir surya. Hal ini dapat
dilihat dari peningkatan SPF menjadi 6,078, 6,227 dan 6,820 pada hari pertama
menjadi 4,564, 5,454 dan 5,704 pada hari ke 28. Sehingga dapat disimpulkan jika
ekstrak kulit rambutan tidak hanya memiliki aktivitas antioksidan sebagai
fotoprotektor akan tetapi dapat meningkatkan nilai SPF dari avobenzone.
Kata kunci: Avobenzone, Krim abir surya, ekstrak etanol kulit rambutan rapiah,
antioksidan.