Bencana banjir, gempa bumi, kebakaran dan datangnya badai, dengan kemajuan
teknologi yang ada biasanya bisa didahului dengan datangnya peringatan lebih
dahulu . Hal ini menjadi sangat memungkinkan untuk dapat menekan timbulnya
kerugian dan korban jiwa yang lebih besar yang diakibatkan oleh bencana tersebut.
Tidak demikian halnya dengan bahaya kebakaran dan gempa bumi, dimana bencana
ini proses datangya selalu tanpa dapat diperkirakan dan diprediksi (unpredictible)
sebelumnya sebagaimana bencana lain.
Perancangan prototipe sistem keamanan gedung ini diprogram dan dikontrol
arduino uno, sesuai dengan program yang dibuat. Sensor asap MQ5 beroprasi pada
kisaran suhu −20 0 C − 50 0 C. Keluaran sensor LM35 akan naik 10 mV setiap 1 0 C.
Sensor SW420 memiliki keluaran digital, jika sensor mendeteksi getaran maka
arduino akan memberikan nilai logik satu.
Untuk monitoring kebakaran dan gempa bumi digunakan sensor suhu LM35, asap
MQ5 untuk indikasi kebakaran dan getaran SW420 untuk indikasi gempa bumi.
Indikasi kebakaran dengan range untuk suhu 20 0 C − 60 0 C dan asap 0 ppm-100
ppm, sedangkan gempa bumi akan benilai logik 1 apabila terjadi getaran. Sensor
suhu LM35 mempunyai kesalahan pembacaan 0,5 0 C pada suhu 25 0 C. Peringatan
kebakaran dan gempa bumi dikirim melalui modul GMS SIM900A ke pos
keamanan sebagai monitoring dan media informasi. Data pembacaan sensor akan
dikirimkan kepada server secara wireless dengan Modul X-Bee Pro, dan akan
ditampilkan pada software Visual Basic.
Kata kunci :
Sensor suhu, sensor asap, sensor getaran, Modul Xbee Pro, dan monitoring.