ABSTRAK
Fenomena dalam penelitian ini adalah bahwa Kota Sukabumi mendapat nilai tertinggi yaitu 100,00 dalam survey indeks kepuasan masyarakat Jawa Barat yang dilakukan oleh Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) yang bekerja sama dengan Pusat
Kajian dan Kepakaran Statistik (PK2S) UNPAD. Survey ini dilakukan kepada 27 kota / kabupaten di Jawa Barat, yang terdiri dari enam aspek penilaian, yaitu : kepemimpinan, pelayanan dasar, infrastruktur, penerapan regulasi, pengelolaan sumber daya aparatur dan pengelolaan anggaran. Disamping itu, sudah banyak prestasi yang diraih oleh Kota Sukabumi baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional memasuki tahun ketiga kepemimpinan H. Muhammad Muraz, S.H, M.M. sebagai walikota. Fokus masalah pada penelitian ini adalah pada gaya kepemimpinan walikota Sukabumi. Berdasarkan fokus masalah tersebut, maka
peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : apa gaya kepemimpinan yang tepat diterapkan oleh wali kota Sukabumi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun 2013 – 2015 serta faktor apa saja yang mempengaruhi gaya kepemimpinannya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder melalui studi kepustakaan, serta pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara di lapangan berdasarkan purposive sampling. Pihak – pihak yang dijadikan sebagai narasumber dalam penelitian ini yaitu Asisten Pemerintahan Kota Sukabumi, Kasubbid Data dan Pengkajian BAPPEDA, Sekretaris BKPP, Kasubbid Sistem Informasi BPMPT, Sekretaris Kecamatan Citamiang, dan Ketua Komisi I DPRD
Kota Sukabumi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Walikota Sukabumi menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2013 – 2015. Akan tetapi, ada indikator yang masih
belum maksimal seperti pada indikator “memberikan serta menjalankan visi – misi yang jelas dalam menyelenggarakan pemerintahan”, untuk visi dan misi yang ada tentu sudah jelas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sementara, dalam
proses implementasinya belum maksimal. Selain itu, dalam indikator “tindakan yang cepat dalam membangun ide – ide baru dan pemecahan masalah” juga belum maksimal untuk periode penyelenggaraan pemerintahan Kota Sukabumi tahun 2013 -2015. Karena untuk inovasi birokrasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi mulai banyak terealisasi pada tahun 2016. Adapun faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinannya yaitu : kemampuan pribadi, pengalaman kerja dan lingkungan kerja.