ABSTRAK

Acquired Immune Defficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) sehingga mengakibatkan berbagai penyakit timbul dan infeksi baik bakteri, jamur, parasit, maupun virus yang lain bersifat oportunistik yang dapat mengakibatkan kematian. Penyakit HIV/AIDS adalah suatu penyakit yang berlangsung lama dan tidak bisa disembuhkan sehingga dapat menimbulkan depresi pada penderita HIV/AIDS. Di Indonesia, tercatat 198.219 kasus HIV/AIDS, dengan angka kejadian depresi pada pasien HIV/AIDS sebesar 60 persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gejala depresi pada pasien HIV/AIDS di Pondok Rehabilitasi HIV/AIDS Cemara Bandung tahun 2016 berdasarkan tingkat keparahan depresi, usia pasien, jenis kelamin, status perkawinan, dan faktor risiko penularan HIV. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional terhadap 92 responden pasien HIV/AIDS di Pondok Rehabilitasi HIV/AIDS Cemara Bandung tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan pasien HIV/AIDS dengan gangguan depresi ringan didapatkan sebanyak 63 pasien (68,5 persen) dengan kelompok usia terbanyak pada usia 30-39 tahun. Pasien HIV/AIDS yang lebih banyak mengalami depresi ditemukan pada pria sebanyak 58 pasien (63,0 persen) dengan status perkawinan yang paling banyak mengalami depresi adalah pasien HIV/AIDS yang telah menikah sebanyak 52 pasien (57,8 persen), dan faktor risiko penularan HIV terbanyak didapatkan melalui jarum suntik pada 61 pasien (68,5 persen).

Kata kunci: Depresi, HIV/AIDS, tingkat keparahan depresi, karakteristik.