ABSTRAK

Buah pepino (Solanum muricatum Ait.) mengandung tiamin, niasin, riboflavin, asam askorbat (vitamin C), termasuk fenolik, dan flavonoid yang berpotensi dijadikan sumber antioksidan dan dapat menangkap radikal bebas. Zat-zat nefrotoksik dapat menjadi sumber radikal bebas namun dapat diredam oleh antioksidan yang ada dalam buah pepino, oleh karena itu buah pepino memiliki kegunaan sebagai obat diantaranya untuk penyakit ginjal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antioksidan ekstrak etanol buah pepino terhadap tikus galur wistar yang diinduksi karbon tetraklorida dengan parameter penetapan aktivitas kadar malondialdehyde (MDA) jaringan ginjal. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan galur wistar yang dibagi ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (K1), kelompok kontrol positif (K2), kelompok dosis 10 mg/kgBB (K3), kelompok dosis 20 mg/kgBB (K4), dan kelompok dosis 40 mg/kgBB (K5). Aktivitas antioksidan dilihat berdasarkan pemberian dosis ekstrak etanol buah pepino secara peroral yang diberikan selama 10 hari. Pada hari ke-11, semua kelompok selain kontrol negatif diinduksi karbon tetraklorida dengan dosis 1 ml/kgBB secara intra peritoneal. Data kadar MDA dianalisis menggunakan Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan Pos Hoc Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan kelompok 4 dan 5 memiliki kadar MDA lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol positif dengan nilai p < 0,05 dan mempunyai kekuatan yang sama dalam mencegah peningkatan kadar MDA tikus putih jantan galur wistar. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah pepino memiliki efek dalam mencegah peningkatan kadar MDA jaringan ginjal tikus yang diinduksi karbon tetraklorida. Hal ini terjadi karena buah pepino memiliki vitamin C, betakaroten, senyawa fenolik, dan flavonoid yang bertindak sebagai radikal-scavenging antioxidant yang menangkap radikal bebas sebelum radikal bebas menyerang lipid.

Kata kunci: antioksidan, buah pepino, ginjal, karbon tetraklorida, MDA.