ABSTRAK

Black garlic merupakan produk hasil fermentasi bawang putih segar pada suhu dan waktu tertentu. Berdasarkan jumlah siungnya bawang putih dibagi menjadi 2 jenis, yaitu bawang putih yang memiliki banyak siung (multi bulb garlic) dan bawang putih yang hanya memiliki satu siung (single bulb garlic). Menurut hasil penelitian sebelumnya, bawang putih setunggal memiliki daya antibakteri yang lebih baik dari bawang putih . Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri Black garlic dan Black garlic setunggal. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan rancangan acak lengkap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi modifikasi Kirby Bauer untuk melihat besar diameter zona hambat yang dibentuk oleh Black garlic dan Black garlic setunggal terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Data dianalisis secara deskriptif kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa Black garlic dan Black garlic setunggal memiliki aktivitas antibakteri terhadap kedua bakteri uji. Berdasarkan hasil analisis statistik, Black garlic menunjukan aktivitas antibakteri yang bermakna dari Black garlic setunggal dengan nilai (p < 0,05) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, namun memiliki perbedaan yang tidak bermakna dengan nilai (p>0,05) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Black garlic dan Black garlic setunggal memiliki aktivitas antibakteri. Masa air yang terkandung pada Black garlic lebih banyak dari Black garlic setunggal. Air akan mempengaruhi aktivasi dari enzim allinase yang akan membentuk allicin sehingga Black garlic memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik dari Black garlic setunggal.

Kata Kunci : Black garlic , Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa