ABSTRAK

Skizofrenia adalah gangguan mental kronis dan berat yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Orang dengan skizofrenia mungkin tampak seperti mereka telah kehilangan kontak dengan kenyataan, serta terdapat waham, halusinasi atau perilaku yang kacau. Pasien dengan gangguan jiwa membutuhkan pengasuh atau caregiver karena adanya penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas yang dianggap normal untuk individu dalam lingkungan sosio- kulturalnya dan itu semua menyebabkan beban yang akan ditimbulkan pada pengasuh atau caregiver yang dapat menimbulkan depresi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik dengan studi Cross Sectional, dengan tujuan untuk melihat hubungan antara karakteristik keluarga dengan kejadian depresi. Subjek penelitian adalah keluarga pasien yang datang ke instalasi Rawat Jalan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 50 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner Beck Depression Inventory. Keluarga yang mengalami depresi sebesar 62,5%, keluarga pasien didominasi oleh usia 46-55 tahun dan dengan jenis kelamin wanita paling banyak yaitu sebanyak 60%. Setengahnya dari jumlah keluarga pasien berpendidikan SD yaitu sebanyak 50%. Keluarga yang tidak bekerja sebanyak 50% dan pendapatan keluarga rata-rata dibawah UMR yaitu sebanyak 82,5%. Analisis bivariabel dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, namun terdapat hubungan antara status sosial ekonomi berdasarkan pendapatan keluarga dengan nilai p < 0,05.

Kata kunci : beban, caregiver, depresi, keluarga, , skizofrenia