ABSTRAK

Salah satu penyakit yang paling sering mengenai saraf medianus adalah neuropati tekanan/jebakan (entrapment neuropathy). CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah penyakit yang disebabkan karena terjepitnya saraf medianus dalam terowongan karpal. Faktor resiko CTS yang paling sering adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, obesitas, kehamilan, herediter, dan kondisi medis. Bedasarkan penelitian sebelumnya CTS menjadi masalah paling signifikan yang berhubungan dengan pekerjaan di akhir dekade ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan konservatif pada pasien CTS di RSKB Halmahera periode tahun 2016 bedasarkan usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode pengambilan data simple random sampling. Sampel penelitian diambil dari rekam medis pasien CTS yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 100 kasus. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Desember 2017 – Februari 2018. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kasus CTS dengan penatalaksanaan konservatif (96%) sisanya melakukan konservatif dan operatif (4%); CTS terjadi terbanyak pada usia ≥ 40 tahun (82%); sebagian besar pasien CTS berjenis kelamin perempuan (76%); pasien CTS paling banyak bekerja sebagai ibu rumah tangga (51%), urutan kedua terbanyak yaitu pekerja swasta (28%); dan lama pengobatan CTS paling banyak < 1 bulan (63%). Perbedaan usia, jenis kelamin dan adanya pekerjaan yang bersifat repetitif dan resiko terjadinya pajanan getaran yang tinggi dapat meningkatkan resiko terjadinya kompresi saraf yang meningkatkan kerusakan pada saraf medianus. Usia ≥ 40 tahun paling rentan mengalami CTS disebabkan terjadinya pengapuran tulang dan adanya pengaruh hormon, sedangkan jenis kelamin perempuan paling sering mengalami CTS karena perbedaan hormonal dan juga perbedaan anatomi terowongan karpal.

Kata kunci: Carpal Tunnel Syndrome, entrapment neuropathy, penatalaksanaan, saraf medianus