ABSTRAK

Komplikasi yang dapat terjadi dari penyakit diabetes mellitus salah satunya adalah penyakit arteri perifer. Penyakit arteri perifer dapat diperiksa menggunakan pemeriksaan non-invasif yaitu ABI (Ankle Brachial Index). Komplikasi yang dapat terjadi selain itu adalah kaki diabetik. Kaki diabetik adalah salah satu komplikasi kronik yang sering diderita oleh pasien DM tipe 2. Insidensi kaki diabetik di dunia pada pasien DM adalah 1-4%. Komplikasi ini sering menjadi penyebab utama kasus amputasi ekstremitas bawah non traumatik. Risiko dilakukan amputasi kaki pada penderita kaki diabetik tersebut sebesar 10-20 kali lipat. Derajat keparahan kaki diabetik dapat dikategorikan berdasarkan klasifikasi Wagner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai Ankle Brachial Index dengan derajat kaki diabetik (klasifikasi Wagner) di RS Dustira. Penelitian menggunakan desain cross sectional dan metode analtik korelasi dilakukan di Bagian Bedah Orthopedi RS Dustira. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dianalisa menggunakan uji Chi-Square dan uji Spearmann dengan tingkat kepercayaan 95%. Dari total sampel 14 pasien didapatkan bahwa penderita banyak pada kelompok usia 56-65 tahun (35,7%), pada laki-laki (57,1%), lama menderita DM < 10 tahun (78,57%), kontrol glukosa sama antara terkontrol dan tidak terkontrol (50%). Sebagian besar pasien kaki diabetik berderajat 1 (64,3%) dengan nilai ABI sama antara ringan- sedang dan normal (50%). Uji statistik menemukan hubungan yang signifikan antara ABI dengan derajat kaki diabetik dengan nilai p = < 0,001 dan r=-0,86 Menandakan hubungan yang bermakna antara ABI dan derajat kaki diabetik serta semakin rendah nilai ABI semakin berat derajat kaki diabetik.

Kata kunci: Ankle Brachial Index, diabetes Mellitus, kaki diabetik (klasifikasi wagner), penyakit arteri perifer.