ABSTRAK

Salah satu kelompok yang rentan mengalami ISK adalah ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hasil pemeriksaan laboratorium pada ibu-ibu hamil di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi untuk skrining ISK serta mengetahui sensitivitas dan spesifisitas tes dipstik dan mikroskopis dalam mendeteksi ISK. Metode pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Kultur urin menggunakan metode Total Plate Count (TPC), hasil positif apabila didapatkan hasil >10 5 /CFU. Sampel urin diambil dari ibu hamil trimester 1 sampai trimester 3. Pemeriksaan dipstik meliputi nitrit dan leukosit esterase, pemeriksaan mikroskopis meliputi sedimen leukosit dan epitel. Hasil kultur urin positif adalah 17,14% dan yang tertinggi pada trimester 2, nitrit positif 8,57%, leukosit esterase 2,86%, sedimen leukosit dan epitel 0%. Sensitivitas dan spesifisitas nitrit yaitu 0% dan 81,25%, leukosit esterase yaitu 16,67% dan 85,29%, leukosit 0% dan 17,14%, lalu epitel sama dengan leukosit. Hasil negatif palsu leukosit esterase bisa disebabkan karena urin yang terkandung antibiotik, negatif palsu sedimen karena sampel urin dibiarkan lebih dari 2 jam, dan negatif palsu nitrit karena adanya bakteri yang tidak menghasilkan nitrit, atau pada bakteri yang melakukan metabolisme nitrat menjadi amonia dengan cepat sehingga nitrit hanya sebentar saja berada dalam urin. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sebanyak 17,14% ibu hamil menderita ISK dan tes dipstik dan mikroskopis tidak efektif untuk mendeteksi adanya ISK.

Kata kunci: Dipstik, Ibu hamil, ISK, Kultur urin, Mikroskopis