ABSTRAK

Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) adalah perdarahan dalam lumen saluran cerna, mulai dari esofagus sampai dengan duodenum di daerah ligamentum Treitz. Mortalitas perdarahan SCBA di Indonesia berkisar antara 7 sampai 14% sedangkan perdarahan ulang mendekati 40%. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode total sampling menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien yang telah melakukan endoskopi dan didiagnosis perdarahan SCBA untuk mengetahui gambaran prognosis pasien perdarahan SCBA berdasarakan Rockall Score di Rumah Sakit TK.II Dustira Kota Cimahi Tahun 2016. Penelitian ini dipilih karena di RS TK.II Dustira belum pernah menggunakan sistem scoring untuk menentukan prognosis pasien. Hasil penelitian didapatkan jumlah data yang masuk kriteria inklusi sebanyak 73 pasien terdiri dari pasien perdarahan SCBA dengan usia < 60 tahun sebanyak 67,13%, TD > 100 mmHg dan nadi < 100 x/m sebanyak 87,67%, tidak disertai penyakit komorbid sebanyak 78,09%, pasien dengan diagnosis terbanyak gastropati erosivasebanyak 49,32%, dan pasien dengan perdarahan sebanyak 79,46%. Berdasarkan seluruh total skor pasien didapatkan 83,57% pasien dengan skor ≥ 3 menunjukkanprognosis buruk karena terdapat kerusakan pada mukosa saluran cerna pasien yang mengakibatkan terjadinya perdarahan saluran cerna pada pasien. Padapenelitian ini dapat disimpulkan pasien paling banyak memiliki prognosis buruk.

Kata kunci: Perdarahan SCBA, Prognosis, Rockall Score