ABSTRAK

Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur kompleks yang paling sering ditemukan. Insomnia dapat didefinisikan sebagai gangguan ketidakcukupan kuantitas atau kualitas tidur. Insomnia diketahui berkaitan dengan usia, jenis kelamin, status pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan, dan penyakit lain yang menyertai. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik dan faktor risiko gangguan insomnia pada pasien rawat jalan di Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Dustira periode 2016 melalui catatan rekam medis. Dari 384 rekam medis yang diambil, 61,2% pasien mengalami insomnia sekunder dan 38,8% mengalami insomnia primer. Sebanyak 58,6% pasien insomnia dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan dan berusia < 60 tahun. Sebanyak 53,4% pasien insomnia memiliki tingkat pendidikan cukup tinggi yaitu SMA/sederajat. Mayoritas pasien insomnia tidak/belum bekerja dan tidak/belum menikah. Sebanyak 51% insomnia disebabkan gangguan schizophrenia, diikuti oleh gangguan depresi dan nyeri kronis sebanyak 33%. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa mayoritas pasien insomnia dalam penelitian ini adalah memiliki insomnia sekunder, berjenis kelamin perempuan, berusia < 60 tahun, memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi, tidak /belum bekerja, tidak/belum menikah, dan terjadi karena kondisi penyakit yang menyertainya.

Kata kunci: gangguan tidur, insomnia, karakteristik, faktor risiko.