ABSTRAK

Perilaku merokok masih sering ditemukan pada masyarakat Indonesia. Sebagian perokok tersebut berasal dari kalangan mahasiswa. Rokok mengandung nikotin yang merupakan zat iritan. Nikotin yang terhirup masuk ke paru-paru akan menginduksi makrofag paru-paru untuk mengeluarkan sitokin yang akan merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan produksi leukosit dan melepaskannya menuju peredaran darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah dan lama konsumsi rokok dengan jumlah leukosit pada mahasiswa perokok di lingkungan FK Unjani angkatan 2011-2013 yang masih aktif. Pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Pemeriksaan hitung jumlah leukosit dilakukan menggunakan metode manual mikroskopik sementara variabel penelitian lainnya menggunakan kuisioner. Didapatkan subjek sebanyak 61 mahasiswa dengan usia terbanyak 20 tahun (32,8%), merokok filter sebanyak 58 orang (95,1%), merokok rata-rata 8 batang per hari, dan sudah merokok rata-rata 3,7 tahun. Hasil penelitian menunjukkan jumlah leukosit yang lebih tinggi pada subjek yang merokok >10 batang per hari dan pada subjek yang sudah merokok ≥ 5 tahun. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kuat antara jumlah konsumsi rokok dengan jumlah leukosit (p = 0,000) dan lama konsumsi rokok dengan jumlah leukosit (p = 0,000) pada subjek. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa teori yang menyatakan nikotin sebagai iritan yang menyebabkan peningkatan leukosit pada perokok dan sejalan dengan beberapa penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya.

Kata Kunci: Konsumsi Rokok, Jumlah Rokok, Lama Merokok, Jumlah Leukosit