ABSTRAK

Usia 0–1 tahun sering disebut sebagai periode emas didasarkan pada kenyataan bahwa pada usia tersebut terjadi proses perkembangan yang sangat cepat. Orang tua perlu memanfaatkan periode emas ini untuk mengoptimalkan perkembangan anak salah satunya dengan cara memberikan stimulasi, terutama ibu yang secara emosional memiliki kedekatan dengan anak. Masalah keterlambatan perkembangan merupakan masalah yang sering ditemukan pada anak khususnya perkembangan motorik kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stimulasi ibu terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 0–1 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dimana subjek penelitian adalah 40 anak usia 0–1 tahun beserta ibunya di posyandu Kecamatan Cimahi Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Penilaian stimulasi ibu dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh peneliti dari hasil wawancara terhadap ibu dan pemeriksaan perkembangan motorik kasar anak menggunakan DDST II. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jumlah ibu yang melakukan stimulasi baik 50%, cukup 37,5%, dan kurang 12,5%. Sebagian besar anak, yaitu 97,5% memiliki kategori perkembangan motorik kasar normal dan sisanya termasuk kategori suspek. Kesimpulan dari hasil penelitian, ibu yang melakukan stimulasi baik hanya setengah dari jumlah subjek penelitian. Stimulasi ibu dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya pendidikan ibu dan pekerjaan ibu. Sebagian besar perkembangan motorik kasar anak normal, tetapi terdapat 2,25% anak dari ibu yang melakukan stimulasi baik termasuk dalam kategori perkembangan motorik kasar suspek. Perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi oleh stimulasi, tetapi banyak faktor yang dapat memengaruhi, diantaranya gizi dan genetik.

Kata kunci: stimulasi, perkembangan motorik kasar, kuesioner, DDST II