ABSTRAK

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan suatu metode pengukuran untuk mengukur status gizi pada orang dewasa, yang terbagi menjadi beberapa kategori. Hasil IMT > 25 kg/m 2 termasuk dalam kategori obesitas, obesitas merupakan salah satu faktor risiko dari Diabetes Melitus (DM) Tipe 2. Obesitas dapat menyebabkan keadaan resistensi insulin, sehingga kadar glukosa dalam darah meningkat. DM tipe 2 yang tidak terkontrol, dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang berhubungan dengan kerusakan organ jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT dengan kadar glukosa darah terhadap 46 mahasiswa obesitas FK Unjani angkatan 2014-2016. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross-sectional, yang menggunakan metode analitik korelasi dengan pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Hasil IMT dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar termasuk dalam klasifikasi obesitas derajat I sebanyak 37 orang (80,4%), dan obesitas derajat II sebanyak 9 orang (19,6%). Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu (GDS), menunjukkan bahwa yang memiliki kadar GDS meningkat sebanyak 36 orang (78%) dan kadar GDS normal sebanyak 10 orang (22%). Terdapat hubungan bermakna antara IMT dengan kadar glukosa darah pada mahasiswa obesitas FK Unjani, dengan nilai p < 0,001 (nilai p ≤ 0,05) dan dengan kekuatan korelasi 0,51 yang menunjukkan kekuatan korelasi kuat. Keadaan obesitas, dapat dilihat dari hasil pengukuran IMT. Obesitas dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah dan menjadi salah satu faktor risiko utama dari penyakit DM tipe 2.

Kata kunci: indeks massa tubuh, kadar glukosa darah, obesitas