ABSTRAK

Kedelai termasuk kelompok flavonoid, merupakan salah satu bahan pangan penghasil antioksidan alami. Antioksidan dibutuhkan dalam tubuh agar mengurangi stres oksidatif. Antioksidan bekerja sebagai free radical scavengers, mencegah dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Penelitian saat ini membuktikan bahwa stres oksidatif ikut berperan dalam berkembangnya diabetes melitus. Radikal bebas mengakibatkan kerusakan pada sel beta pankreas yang menyebabkan sel beta tidak mampu menghasilkan insulin sehingga terjadi penyakit diabetes yang ditandai dengan hiperglikemia. Aloksan dapat menimbulkan radikal bebas yang dapat merusak sel beta pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek susu kedelai dalam memperbaiki sel beta pankreas tikus yang diinduksi aloksan. Metode yang digunakan yaitu eksperimental laboratorium posttest, yaitu dilakukan perhitungan jumlah sel beta pankreas setelah mendapatkan pada subjek penelitian. Subjek penelitian sebanyak 25 ekor (n = 5) tikus galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan tiga kelompok perlakuan yang diberikan susu kedelai dosis 0,5 g/200 gramBB, 1 g/200 gramBB, dan 3 g/200 gramBB. Perlakuan terhadap hewan coba dilakukan selama 17 hari dan pengambilan pankreas dilakukan pada hari ke-18. Data yang diperoleh dianalisis statistik Oneway Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian susu kedelai 0,5, 1, 3 g/ 200 gramBB dapat meningkatkan jumlah sel beta pankreas. Berdasarkan hasil tersebut dosis 3 g/ 200 gramBB merupakan dosis yang paling efektif dalam meningkatkan jumlah sel beta pankreas yang diinduksi aloksan. Semakin tinggi dosis yang diberikan semakin tinggi pula jumlah sel beta pankreas. Hal tersebut menunjukkan makin tinggi dosis maka makin meningkat pula aktivitas antioksidannya.

Kata Kunci: susu kedelai, aloksan, sel beta pankreas.