ABSTRAK

Gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan dunia maupun Indonesia dilihat dari terjadinya peningkatan insidensi,prevalensi, dan tingkat morbiditasnya. Hemodialisis merupakan salah satu terapi yang banyak digunakan penderita gagal ginjal kronik untuk mencegah terjadinya multiorgan failure dan meningkatkan kelangsungan hidup. Namun, hemodialisis yang berkelanjutan diduga dapat memicu terjadinya kardiomegali akibat terjadinya gangguan hemodinamik pada saat tindakan hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara lamanya menjalani hemodialisis dengan gambaran kardiomegali pada pasien gagal ginjal kronik di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Dustira. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah uji Chi Square. Total subjek penelitian sebanyak 36 subjek. Hasil penelitian ini menunjukkan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa lebih banyak ditemukan pada pasien laki-laki (58,3%), perempuan (41,7%), dengan usia terbanyak pada kelompok usia 46-55 tahun (36,1%). Sebanyak 83,3% subjek yang menjalani HD 6 bulan atau lebih memiliki hasil foto toraks yang menunjukkan kardiomegali. Sebesar 75% pasien yang menjalani HD kurang dari 6 bulan memiliki hasil foto toraks yang tidak menunjukkan kardiomegali. Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara lama menjalani hemodialisis dengan gambaran kardiomegali.

Kata Kunci : Gagal ginjal kronik, kardiomegali, lama hemodialisis