ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini belum maksimalnya pelayanan dalam penyelenggaraan e-KTP di Kecamatan Padalarang dengan rumusan masalah adalah bagaimana Pelaksanaan pelayanan publik dalam penyelenggaraan e-KTP di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat ? Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Padalarang, Operator perekaman data e-KTP, salah satu masyarakat/tokoh masyarakat, seperti mantan RW di salah satu Desa di Kecamatan Padalarang, salah satu masyarakat yang lokasinya jauh dari Kecamatan dan warga sekitar Kecamatan Padalarang yang mengajukan pembuatan e-KTP, dengan teknik pengambilan sampel secara sampling area. Hasil penelitian ini adalah pada penyelenggaraan e-KTP di Kecamatan Padalarang, masih dijumpai kekurangan dalam pelaksanaannya khususnya dalam hal, masih adanya perlakuan berbeda dalam memberikan pelayanan, alat perekaman yang jumlahnya hanya satu buah sehingga saat terjadi kerusakan dan perbaikan maka pelayanan e-KTP terhambat; masih kurangnya informasi secara tertulis maupun lisan baik dari pemerintah dan operator perekaman kepada masyarakat yang akan membuat e-KTP, sehingga masyarakat kurang memahami dan merasa tidak puas dalam mendapatkan informasi dalam pembuatan e-KTP, masih dijumpai pungutan liar dalam pelayanan e-KTP. Pelaksanaan pelayanan e-KTP di Kecamatan Padalarang kualitasnya jelek, karena prinsip pelayanan publik dan para pemberi pelayanan yang seharusnya nyata , handal, cepat tanggap, menjamin, dan perhatian tiadak terlaksana dengan baik khususnya dalam hal merespon dan bagaimana bersikap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan membuat e-KTP.