Abstrak

PDB (Produk Domestik Bruto) erat kaitannya dengan hutang luar negeri, dan hal ini berlaku di Indonesia [2][4]. Semakin tinggi nilai PDB suatu Negara seharusnya dapat mengurangi hutang Negara tersebut. Kedua parameter ini dijadikan acuan untuk melakukan prediksi krisis ekonomi apabila dilakukan untuk analisa jangka panjang [2]. Penelitian kali ini ditunjukan untuk memprediksi krisis ekonomi di Indonesia dalam jangka pendek untuk nilai PDB dan hutang luar negeri dengan perhitungan kuantitatif menggunakan analisa forecasting pada WEKA menggunakan metode Multi-Layer Perceptron (MLP). Data yang digunakan untuk forecasting berasal dari World Bank dari tahun 1970 sampai dengan 2013. Dengan parameter hidden layer = 5, learning rate = 0.1, menghasilkan MAPE PDB = 2.222971 % dan MAPE hutang luar negeri = 1.658543 % dari MLP weka untuk prediksi kurang lebih selama 7 tahun (hingga 2020), tren menunjukkan bahwa nilai PDB dan hutang luar negeri sama-sama mengalamai penurunan. Hal ini bisa saja disebabkan oleh tren di Indonesia bahwa PDB digunakan untuk melunasi hutang luar negeri. Kebijakan yang baru pun harus dibuat agar kedua parameter ini memiliki tren yang berbeda, PDB harus naik dan hutang luar negeri harus turun.

Kata kunci—Forecasting ; Multi layer Perceptron; Prediksi krisis ekonomi Indonesia jangka pendek ;Weka