Abstrak

Pengujian stabilisai tanah lempung dengan menggunakan kapur di laboratorium merupakan suatu metode perbaikan tanah lempung agar terjadi peningkatan daya dukung dan perubahan sifat tanah. Pengujian terdiri dari tanah asli dan bahan yang distabilisasi dengan kapur yang terdiri dari 2 (dua) sifat pengujian yaitu : sifat fisik dan sifat teknik. Sifat-sifat fisik meliputi : analisa saringan dengan hydrometer, batas atterberg dan berat jenis tanah. Sifat-sifat teknik meliputi pemadatan, UCS dan CBR laboratorium. Pengujian stabilisasi dengan bahan kapur dilakukan sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) Kementrian Pekerjaan Umum. Lokasi pengambilan contoh tanah di Pamekar Raya- Jawa Barat dengan kedalaman 0.5 – 1 meter di bawah permukaan tanah setempat, dan bahan stabilisasi kapur. Pengujian stabilisasi menggunakan bahan stabilisasi kapur dilaksanakan dengan 5 (lima) macam rasio campuran yaitu : 3%, 5%, 7%, 9% dan 11%, serta 3 (tiga) macam umur pemeraman (curing time) yaitu : 7 hari, 14 hari dan 21 hari. Adapun tujuannya untuk mengetahui pengaruh kapur terhadap perubahan sifat fisik dan sifat teknik tanah, serta mengetahui kecocokan jenis tanah yang distabilisasi dengan bahan stabilisasi kapur. Kesimpulan yang diperoleh setelah penelitian adalah : parameter tanah hasil stabilisasi indeks plastisitas (PI) mengalami penurunan, California Bearing Ratio (CBR) dan kuat tekan bebas (UCS) mengalami peningkatan.

Keyword : Stabilisasi, Pemadatan, California Bearing Ratio (CBR)