Abstrak

Perkembangan bidang teknologi dan komunikasi yang meningkat secara signifikan menyebabkan para operator telekomunikasi memperluas jaringan sinyal sampai ke pelosok daerah dimana salah satu perangkat telekomunikasi yang diperlukan adalah menara telekomunikasi. Seiring dengan penambahan kebutuhan lahan yang terjadi maka tipe rooftop tower dipilih sebagai salah satu jenis tower yang diaplikasikan pada perencanaan struktur tower. Kejadian bencana gempa yang belakangan sering terjadi di Indonesia merupakan hal yang perlu diantisipasi dengan memperhitungkan beban gempa dalam perencanaan maupun assesment struktur tower. Perhitungan beban gempa tersebut dimaksudkan agar saat gempa terjadi, tower akan tetap kokoh dan tower masih dapat digunakan setelah kejadian gempa tersebut terjadi. Peraturan SNI 03-1726-2012 tentang Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung, hanya mengatur mengenai perencanaan beban gempa untuk struktur bangunan di permukaan tanah, dan tidak mengatur analisis beban gempa pada struktur yang disangga oleh bangunan eksisting. Hal tersebut mengakibatkan perencanaan maupun assesment rooftop tower menjadi tidak praktis dan terkendala, karena analisis beban gempa pada rooftop tower harus dilakukan dengan memodelkan bangunan gedung eksisting penyangganya, dan memerlukan data-data bangunan gedung tersebut yang kadang sulit untuk didapatkan. Untuk itu diperlukan respon spektrum desain untuk perencanaan dan assesment rooftop tower. Persamaan respon spektrum desain diperoleh dari korelasi antara parameter-parameter diagram respon spektrum untuk percepatan gempa di permukaan tanah berdasarkan SNI 03-1726-2012 dengan diagram respon spektrum percepatan rooftop akibat gempa di permukaan tanah.

Kata kunci: diagram respon spektrum desain, menara telekomunikasi, rooftop tower.