Abstrak

Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kasus TB di Indonesia terus meningkat diantaranya pada tahun 2007, ada 275.193 kasus dan pada tahun 2008 ada 285.243 kasus. Deteksi kasus TB secara mikroskopik dengan pewarnaan Ziehl Neelsen pada sampel sputum akan diperoleh Basil Tahan Asam (BTA). Pemeriksaan BTA memiliki sensitivitas rendah karena hanya spesimen yang mengandung jumlah bakteri minimal 10.000/ml akan memberikan hasil positif, hal ini dapat mempengaruhi hasil pembacaan BTA yang pada akhirnya menimbulkan hasil negatif palsu. Diketahui penggunaan Ammonium klorida sebagai mukolitik dapat memecah mukus pada sputum, sehingga BTA yang terlepas akan lebih banyak dan mengurangi hasil negatif palsu tersebut. Pada penelitian ini diamati kajian awal pengaruh variasi konsentrasi penambahan Ammonium klorida pada sampel sputum negatif palsu. Metode yang digunakan adalah preparasi sputum negatif pasien suspect TB, preparasi larutan buffer ammonium klorida, pembuatan sediaan, pembuatan preparat BTA, dan pewarnaan BTA. Eksperimen ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dalam 2 variasi konsentrasi ammonium klorida yaitu 2% dan 10% pada 34 sampel sputum negatif. Hasil penelitian menunjukan penambahan ammonium klorida pada sampel sputum negatif berpengaruh hanya 2,94% dan dapat disimpulkan bahwa penambahan ammonium klorida 2% dan 10% tidak signifikan terhadap ditemukannya Basil Tahan asam pada sputum negatif.

Kata kunci : Mikobakterium Tuberkulosis; Bakteri Tahan Asam; Sputum Negatif ; Ammonium klorida; Pewarnaan Ziehl Neelsen