Abstrak

Virus influenza A terus-menerus bermutasi dan menjadi pandemi di berbagai negara. Bahkan, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam tingkat kematian akibat infeksi virus tersebut. Untuk mengatasinya, saat ini dikembangkan berbagai kandidat vaksin berbasis epitop lestari, M2e, yang berpotensi menjadi vaksin influenza universal. Pada penelitian ini dirancang dua struktur kandidat vaksin, M2e 2-16 K-P25 (M2e geometri linear) dan M2e 2-10 -K(P25)-M2e 11-24 (M2e geometri bercabang). M2e geometri linear mengandung 15 asam amino yang berasal dari protein lestari M2e, berfungsi sebagai epitop sel B (M2e 2-16 ), dan 17 asam amino yang berasal dari protein fusi virus distemper anjing (CDV) epitop sel T (protein P25). Sedangkan M2e geometri bercabang dirancang dengan menggabungkan satu epitop sel B (M2e 2-10 ) berasal dari protein lestari M2e dan dua epitop sel T masing- masing (M2e 11-24 ) dari protein lestari M2e dan peptida P25 yang berasal dari CDV. Kedua kandidat vaksin dibuat beberapa variasi konsentrasi kemudian diformulsikan dengan adjuvan alhidrogel atau Freund. Formulasi vaksin diuji potensinya dengan diimunisasikan pada mencit BALB/c. Selanjutnya kadar antibodi dan sitokin IL-2 dan IL-4 diukur dengan metode ELISA. Serum mencit BALB/c yang mengandung antibodi M2e diuji kemempuannya dalam menghambat reflikasi virus H5N1 galur Sukabumi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin yang mengandung M2e geometri linear menghasilkan titer antibodi yang lebih tinggi dibanding dengan vaksin M2e geometri bercabang. Antibodi yang dihasilkan oleh vaksin yang mengandung M2e geometri linear maupun bercabang memiliki kemampuan dalam mengikat dan menghambat pertumbuhan virus H5N1 galur Sukabumi terhadap sel MDCK.

Kata kunci—M2e; P25; virus influenza A; epitop; vaksin influenza universal