ABSTRAK

Banjir merupakan peristiwa dimana daratan yang biasanya kering (bukan daerah rawa) menjadi tergenang oleh air, hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kondisi topografi wilayah berupa dataran rendah hingga cekung. Selain itu, penyebab terjadinya daerah rawan banjir adalah karena tertutupnya street inlet oleh beberapa aktivitas sehingga air hujan tidak bisa masuk ke dalam saluran drainase, adanya pendangkalan di beberapa bagian saluran, konstruksi drainase yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan, serta pengalihfungsian lahan dari kondisi alami menjadi lahan dengan fungsi komersil seperti pertokoan, mall, jalan, perumahan, dan lain-lain sehingga tutupan lahan pun berubah yang meningkatkan debit limpasan. Banjir yang terjadi di Kota Bandung tidak hanya disebabkan oleh infrastruktur yang buruk melainkan kurang optimalnya pemanfaatan drainase karena terhambat oleh sampah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena peneliti sekaligus merupakan perencana, penafsir informasi, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian, dan menjadi pemeran utama dalam seluruh proses penelitian ini. Data dikumpulkan melalui Studi Pustaka, Studi Lapangan, Observasi, Wawancara dan Dokumentasi, Penentuan informan dilakukan berdasarkan informasi awal mengenai kehidupan sosial-budaya masyarakat tersebut. Data diolah dan dianalisis sesuai tahapan penelitian secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peranan pemerintah daerah dalam enanggulangi permasalahan Banjir di Kota Bandung sudah optimal. Hal tersebut terlihat dari upaya pemerintah kota dalam menanggulangi Banjir tersebut. Pemerintah Kota Bandung melaksanakan berbagai kebijakan salah satunya adalah dengan mengidentifikasi masalah banjir dan melakukan koordinasi dengan SKPD. Selain itu partisipasi masyarakat diperlukan dalam mengatasi banjir di Kota Bandung. Kepala daerah tidak hentinya menghimbau masyarakat agar menjaga lingkungan sekitar agar banjir tidak terjadi lagi di Kota Bandung.

Kata Kunci : Peranan kepala Daerah, Banjir