ABSTRAK

January effect adalah salah satu anomali musiman yang dapat terjadi di pasar modal. January effect merupakan suatu kondisi dimana pada bulan Januari rata-rata return saham cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bulan selain bulan Januari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi return saham, abnormal return, dan trading volume activity antara bulan Januari dan bulan selain
bulan Januari. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui return saham, abnormal return dan trading volume activity bulan Januari cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan selain bulan Januari (terjadi January effect). Penelitian ini menggunakan kelompok saham indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2016. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah return saham, abnormal, dan trading volume activity. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 22 perusahaan yang dipilih menjadi sampel penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji paired sample t-test. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa return saham, abnormal return, dan trading volume activity antara bulan Januari dan bulan selain bulan Januari tidak terdapat perbedaan, maka dapat disimpulkan fenomena January Effect tidak terjadi di Bursa Efek Indonesia pada kelompok saham Indeks LQ-45 Tahun 20132016.

Kata kunci : Anomali musiman, January effect, return saham, abnormal return, trading volume activity