ABSTRAK
Gangguan spektrum autisme adalah nama untuk sekumpulan gangguan perkembangan, ditandai dengan adanya kesulitan berkomunikasi, kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan perilaku berulang serta kegiatan yang terbatas. Prevalensi gangguan spektrum autisme telah meningkat dari waktu ke waktu, hingga saat ini prevalensinya satu dari setiap 68 anak. Gejala yang terdapat pada gangguan spektrum autisme dapat menimbulkan kurangnya kemandirian, perilaku maladaptif yang derajat keparahannya berhubungan dengan terganggunya kualitas hidup orangtua. Anak gangguan spektrum autisme memerlukan perhatian khusus dari orangtua sebagai caregiver. Caregiver yang merawat anak-anak gangguan spektrum autisme berisiko memiliki beban caregiver orangtua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif. Subjek penelitian adalah Caregiver di SLB Autis Prananda, SLB PUSPPA Suryakanti, dan Rumah Autis Hasanah, yaitu sebanyak 29 caregiver gangguan spektrum autisme. Data dikumpulkan menggunakan data kuesioner pribadi, kuesioner penilaian Childhood Autism Rating Scale dan Zarit Burden Interview. Hasil penelitian adalah anak gangguan spektrum autisme sebagian besar memiliki derajat keparahan ringan sampai sedang sebesar 96,6% dan caregiver yang memiliki beban caregiver sebanyak 62,1 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara derajat keparahan gangguan spektrum autisme dengan beban caregiver orangtua di SLB Autis Prananda, SLB PUSPPA Suryakanti, dan Rumah Autis Hasanah (p=0,044). Saran yang dianjurkan adalah pemberian terapi pada anak gangguan spektrum autisme dan edukasi kepada caregiver anak-anak gangguan spektrum autisme

Kata Kunci: Beban, Caregiver, Gangguan Spektrum Autisme, Keparahan