ABSTRAK
Dry Eye Disease (DED) adalah penyakit multifaktorial pada air mata dan permukaan mata yang menyebabkan gejala ketidaknyamanan, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan lapisan air mata dengan potensi kerusakan pada permukaan mata. Dry Eye Disease memiliki prevalensi yang meningkat pada pengguna komputer. Karyawan pengguna komputer dengan durasi kerja kumulatif dalam menggunakan komputer lebih dari 8 tahun menyebabkan hipofungsi kelenjar lakrimal karena menurunnya frekuensi mengedip. Keadaan hipofungsi kelenjar lakrimal menyebabkan penurunan signifikan pada hasil uji Schirmer. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian mengenai hubungan gejala DED dengan hasil uji Schirmer pada karyawan pengguna komputer di Kantor Pusat Bank Jabar Banten Syari’ah (BJBS). Metode penelitian yaitu metode analitik dengan desain cross sectional menggunakan kuesioner McMonnies dan uji Schirmer. Tempat penelitian di Kantor Pusat BJBS pada bulan Desember 2016-Januari 2017 dengan sampel berjumlah 105 karyawan pengguna komputer yang diambil dengan metode simple random sampling dan analisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan 65,7% karyawan terkena DED dan hasil uji Schirmer terdapat 47,6% karyawan memiliki hasil yang abnormal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara gejala DED dengan hasil uji Schirmer pada karyawan pengguna komputer (p = 0,034). Hasil pengukuran suhu ruangan dengan rata-rata 25,300 ± 1,702 berpengaruh terhadap gejala DED. Kelembaban ruangan dengan rata-rata 59,200 ± 1,135 tidak memengaruhi gejala DED.

Kata kunci: Dry Eye Disease, karyawan pengguna komputer, kuesioner McMonnies, uji Schirmer