ABSTRAK
Tinea pedis adalah infeksi oleh jamur pada kaki, terutama disela jari kaki dan telapak kaki yang terdapat di seluruh dunia. Tentara di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Bandung menggunakan sepatu tertutup dalam aktivitas sehari-harinya. Tinea pedis dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko di antaranya aktivitas fisik yang banyak mengeluarkan keringat lebih dari 1 jam, lama penggunaan sepatu tertutup, dan higiene perorangan yang buruk. Gambaran faktor risiko penting diketahui untuk mencegah penyakit tinea pedis. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dan pengambilan data secara cross sectional. Pengambilan data dilakukan di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Bandung dengan metode pengambilan data kuesioner dan pengambilan sampel kerokan kulit pada 100 responden, kemudian dilakukan pemeriksaan sampel kerokan kulit dengan KOH 10%. Hasil penelitian mendapatkan angka kejadian tinea pedis adalah 25% dari total keseluruhan responden dengan rata-rata usia 31 tahun dan semua berjenis kelamin laki-laki. Faktor risiko tinea pedis yang didapatkan dari 25% sampel adalah higiene perorangan yang dinilai baik yaitu 84% tentara mandi lebih dari 1 kali sehari dan menggunakan sabun, 24% cuci kaki setelah beraktivitas dengan sabun dan mengeringkan kaki, 96% menggunakan handuk sendiri, dan 96% mengganti kaus kaki 1-2 hari sekali cuci kaus kaki dengan sabun. Keseluruhan responden beraktivitas lebih dari 1 jam sehari dan menggunakan sepatu tertutup lebih dari 8 jam sehari. Higiene perorangan sebesar 24% baik dan 76% buruk. Penelitian ini dapat menggambarkan angka kejadian tinea pedis pada tentara, sehingga dengan adanya penelitian ini, diharapkan menjadi masukan pada tentara untuk menjaga kebersihan saat pendidikan.

Kata kunci: deskriptif observasional, higiene perorangan, Pusdikif, tinea pedis