ABSTRAK
Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah di atas normal. Hiperurisemia diduga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya batu saluran kemih. Hal tersebut berkaitan dengan adanya kristalisasi asam urat pada saluran kemih, yang berujung pada batu asam urat. Asam urat tidak hanya berperan dalam pembentukan batu asam urat saja, tetapi juga pada jenis-jenis batu saluran kemih lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik dan hubungan antara peningkatan kadar asam urat serum (hiperurisemia) dengan kejadian urolitiasis di poliklinik Penyakit Dalam dan Bedah Urologi RS Dustira Cimahi periode 2014-2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan rancangan studi potong silang, dengan jumlah sampel 160 orang dengan teknik pengambilan total sampling menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Uji analisis dilakukan uji korelasi koefisien kontingensi. Hiperurisemia paling sering terjadi pada usia 50-59 tahun 28,1% dan pada jenis kelamin laki-laki 58,1%. Hasil uji korelasi koefisien kontingensi didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara peningkatan kadar asam urat (hipeurisemia) dengan kejadian batu saluran kemih (urolitiasis) yang di tunjukkan dengan nilai p=0,402 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara hiperurisemia dengan kejadian urolitiasis di poliklinik Penyakit Dalam dan Bedah Urologi RS Dustira Cimahi periode 2014-2016.

Kata Kunci: hiperurisemia, RS Dustira, urolitiasis