ABSTRAK
Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit yang menjadi permasalahan dunia. Hal ini karena gagal ginjal kronik masih memiliki angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi yang luas dan kompleks, serta sering tanpa keluhan maupun gejala kecuali jika sudah masuk ke dalam stadium terminal. Penyebab terbanyak dari gagal ginjal kronik di Indonesia adalah hipertensi. Prevalensi hipertensi sendiri di Indonesia cukup tinggi dan Jawa Barat merupakan provinsi urutan keempat dengan prevalensi hipertensi 29,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan derajat hipertensi dan lamanya hipertensi dengan kejadian gagal ginjal kronik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan case control studies, dengan jumlah sampel 47 pada kelompok kasus dan 67 pada kelompok kontrol yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Kelompok kasus pada penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, sedangkan kelompok kontrol merupakan pasien yang datang berobat ke poliklinik penyakit dalam RS Dustira. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan dilanjutkan dengan koefisien kontigensi. Hasil penelitian menunjukkan proporsi gagal ginjal kronik paling tinggi adalah pada kelompok usia 36 – 45 tahun (46,81%) dan perempuan lebih banyak dari pada laki-laki. Derajat hipertensi dan gagal ginjal kronik memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai p 0,033 dengan kekuatan korelasi yang lemah (koef C = 0,255). Lama hipertensi dan gagal ginjal kronik juga memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai p 0,007 dengan kekuatan korelasi yang lemah (koef C = 0,350). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan, semakin tinggi derajat dan semakin lama hipertensi akan meningkatkan angka kejadian gagal ginjal kronik.

Kata kunci: gagal ginjal kronik, derajat hipertensi, lama hipertensi