ABSTRAK
Asam urat telah diidentifikasikan sebagai penanda untuk sejumlah kelainan metabolik dan hemodinamik. Peningkatan konsentrasi asam urat serum memegang peranan pada terjadinya morbiditas pada penderita DM tipe 2. Hal ini akan menimbulkan stress oksidatif dan memicu terjadinya resistensi insulin. Resistensi insulin sendiri mengakibatkan hiperinsulinemia yang dapat meningkatkan reabsorbsi natrium dan air termasuk asam urat dari tubulus ginjal. Tujuan penelitian yaitu mengetahui gambaran kadar asam urat dan gambaran presentase kadar asam urat serum pada penderita DM tipe 2 yang dirawat di bangsal penyakit dalam Rumah Sakit TK II Dustira Tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Subjek penelitian diambil secara consecutive sampling pada penderita DM tipe 2. Subjek penelitian berjumlah 164 orang yang terdiri dari penderita DM tipe 2 baik laki-laki maupun perempuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar asam urat serum ditemukan meningkat pada 101 orang (61,6%) penderita DM tipe 2. Rentang kadar asam urat serum pada laki-laki 3,5– 14,6 mg/dL dengan rerata 7,42 mg/dL (SD ± 1,85) dan rentang kadar asam urat serum pada perempuan 2,6–11,6 mg/dL dengan rerata 6,07 mg/dL (SD ± 1,70). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan terdapat 54 orang yang mengalami DM tipe 2 dengan peningkatan kadar asam urat serum, diantaranya sebanyak 24,8% pada laki-laki dengan rentang usia lebih dari 65 tahun dan 22,9% pada perempuan dengan rentang usia 46–55 tahun pasien DM tipe 2 di Ruang Pangrango, Ruang Patuha, dan Ruang Talaga Bodas Rumah Sakit TK II Dustira.

Kata kunci : asam urat, diabetes melitus tipe 2, resistensi insulin