ABSTRAK

Peredaran narkotika merupakan salah satu bentuk Transnational Organized Crime (TOC) yang menghambat perkembangan manusia dan menuntut respon global dalam penanganannya. Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menanggulanginya adalah bekerjasama dengan negara lain. Indonesia dan Kolombia telah menyepakati MoU mengenai kerjasama penanggulangan
peredaran narkotika pada 2016. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kompleksitas, yakni adanya perbedaan peraturan perundang-undangan kedua negara mengenai penggunaan narkotika jenis ganja dan pelaksanaan Alternative
Development di Indonesia yang belum menunjukkan penurunan signifikan dalam peredaran narkotika jenis ganja di Indonesia.
Dengan menggunakan teori kerjasama internasional, konsep human security, dan konsep transnational crime serta hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa Indonesia dan Kolombia telah melaksanakan kerjasama penanggulangan peredaran narkotika dengan adanya program bilateral meeting dan capacity building. Bilateral meeting telah terlaksana secara efektif sebagai wadah komunikasi Indonesia dan Kolombia, namun program capacity building kedua negara masih memerlukan koordinasi lebih lanjut mengenai implementasi teknis dalam program capacity building tersebut. Selanjutnya, dalam kerjasama penanggulangan peredaran narkotika ini Indonesia dan Kolombia perlu meninjau ulang ruang lingkup kerjasama dan meningkatan kerjasama kedua negara dalam capacity building guna terwujudnya kerjasama yang lebih efektif.

Kata Kunci : Indonesia, Kolombia, Kerjasama Internasional, Peredaran Narkotika, Kejahatan Transnasional.