ABSTRAK
Sejak kemerdekaan Ukraina tahun 1991, Ukraina telah memiliki dua gereja nasional dan satu gereja ortodoks yang berasal dari Rusia yaitu Gereja Ortodoks Ukraina-Patriarkat Moskow. Berdirinya Gereja Ortodoks Ukraina-Patriarkat Moskow ini menimbulkan ide tokoh gereja nasional untuk mendirikan gereja independen dan menghindari pengaruh Rusia dalam urusan agama Ukraina. Namun, pendirian gereja ini tidak terealisasikan hingga akhirnya terjadi peristiwa Revolusi Maidan, ankesasi Rusia di Krimea dan Perang Donbas yang melibatkan pertempuran kedua negara ini dengan membawa aspek agama didalamnya. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana proses terbentuknya identitas negara Ukraina melalui ketiga peristiwa tersebut hingga akhirnya direfleksikan melalui tindakan pemisahan gereja ortodoks Ukraina dari
Patriarkat Moskow pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan teori konstruktivisme dengan indikator interaction between state dan domestic societies guna menganalisi identitas Ukraina tersebut. Penelitian ini pun mencoba menganalisis tindakan gereja dan tindakan negara Ukraina yang menjadi keberhasilan kebijakan ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah pemisahan Gereja Ortodoks Ukraina dari Patriarkat Moskow merupakan refleksi dari identitas negara Ukraina yang
terbentuk melalui interaksi berkepanjangan antara Ukraina dan Rusia selama dalam Uni Soviet hingga Perang Donbas terjadi. Sehingga indikator interaction between state sangat berpengaruh pada opini publik masyarakat, tindakan gereja dan tindakan negara dalam membentuk gereja independen.

Kata Kunci : Ukraina, Rusia, Identitas, Gereja Ortodoks Ukraina