ABSTRAK
Isu lingkungan saat ini sudah menjadi isu yang penting untuk dibahas oleh negara. Lingkungan menjadi bagian dari kehidupan bernegara yang harus mendapatkan perhatian khusus. Namun Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang begitu luas dan melimpah masih mengabaikan aspek-aspek lingkungan dalam menyelenggarakan kehidupan bernegara, salah
satunya dengan membangun PLTU Batu Bara di Celukan Bawang Bali. Gas polutan yang dihasilkan dari proses pembakaran batu baru menjadi penyumbang gas emisi rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim dan kerusakan di bumi. Melihat situasi ini Greenpeace sebagai organisasi kampanye Internasional di bidang lingkungan tidak tinggal diam. Greenpeace
melakukan berbagai upaya untuk bisa menghentikan pengoperasian PLTU Batu Bara di Celukan Bawang Bali yang menjadi sumber kerusakan lingkungan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat peran apa saja yang bisa Greenpeace lakukan untuk menghentikan pengoperasian PLTU Batu Bara di Celukan Bawang Bali serta seberapa besar pengaruh Greenpeace sebagai organisasi non-pemerintah bisa menekan pemerintah dalam mengambil suatu keputusan. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif sebab isu yang diteliti berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, yakni metode penelitian dengan tujuan mengumpulkan data dan fakta menjadi objek penelitian. Peneliti akan menjawab tujuan penelitian berdasarkan tiga poin teori
peranan oleh Clive Archer yaitu (1) Organisasi Internasional Sebagai Instrument (2) Organisasi Internasional Sebagai Arena (3) Organisasi Internasional Sebagai Aktor Independen.

Kata Kunci : Greenpeace, PLTU Batu Bara Celukan Bawang Bali