ABSTRAKSI
PT Beton Elemenindo Putra (BEP) adalah suatu indutri yang bergerak pada bidang manufaktur konstruksi memproduksi material bangunan berbasis beton. Salah satu produk utama PT Beton Elemenindo Putra adalah b-panel sistem dinding modular yang memungkinkan pembangunan secara cepat dan kokoh. Target produksi yang tidak tercapai disebabkan oleh tidak akuratnya jadwal induk produksi (JIP), hal tersebut dapat terjadi karena PT BEP belum menerapkan jadwal induk produksi (JIP) dengan tepat. Permasalahan yang terjadi di perusahaan adalah adanya tingkat permintaan yang tidak dapat terpenuhi, sehingga perlu adanya metode perhitungan untuk menentukan rencana produksi yang optimal berdasarkan fasilitas yang dimiliki perusahaan. Peramalan permintaan dilakukan dengan bantuan software WinQSB. Metode terbaik dari semua
yang telah dihitung adalah metode Single Exponantial Smoothing (SES) . Metode perencanaan produksi yang digunakan yaitu hybrid tenaga kerja tetap dan transportasi, dari perbandingan total cost kedua metode tersebut metode transportasi memiliki total cost yang lebih kecil daripada metode hybrid tenaga kerja tetap dengan biaya sebesar Rp. 2.940.330.370 (dua miliar sembilan ratus empat puluh juta tiga ratus tiga ribu tiga ratus tujuh puluh rupiah). Data Jadwal Induk Produksi diambil dari perencanaan produksi yang dipilih yaitu metode transportasi. Dalam kapasitas kasar atau Rough Cut Capacity Planning (RCCP) menggunakan metode Bill of Labour Approach (BOLA), karena metode ini dapat melihat jumlah kebutuhan kapasitas yang diperlukan dengan mengalikan waktu setiap stasiun kerja dengan jumlah produk dari jadwal induk produksi (JIP).

Kata kunci; Peramalan, Jadwal Induk Produksi (JIP), Metode Perencanan Produksi Hybrid, Metode Perencanaan Produksi Transportasi, Kapasitas Kasar, Rough Cut Capacity Planning (RCCP).